FIQIH CINTA
“aku jatuh cinta”!..
betulkah? Tanyakan pada hatimu jika engkaujatuh cinta, apakah cinta itu? Tanyalah mereka yang sedang mengaku jatuh cinta, apakah cinta itu.
Cinta adalah misteri manusia. Tak ada pelajaran cinta di sekolahmu. Tapi cinta menjatuhkan raja dari singasanahnya, membuat sakit jiwa orang yang dirundungnya. Tapi cinta pula yang membawa orang kepada istana, menginggikan ruh hamba tuhannya ke surga yang tertinggi.
Ibnu qoyyim, seorang ulama pemerhati masalah cinta, mengungkapkan makna cinta dari sisi bahasa, “cinta dapat dirumuskan dengan memperhatikan turunan kata cinta, mahabbah, dalam bahasa arab. Mahabbah berasal dari kata hubb. Ada 5 makna untuk akar kata hubb.
Pertama,As-shafa wal al-bayadh, putih bersih. Bagin gigi yang putih bersih disebut habbah al-asnan. Kedua, al-'uluww wa-zhuhur, tinggi dan kelihatan,ketiga ul-luzum wa ats-tsabut, terus menerus dan konsisten. Keempat, lubb, inti saripati sesuatu, biji disebut habbah, kerena itulah benih, asal, dan inti tanaman, jantung hati, kekasih, orang yang tercinta disebut habbat al-qalb. Kelima al-hafidz wa al-imsak, mengjaga dan menahan air agar tidak mudah tumpah disebut hibb al-ma'i.
Kenyataanya, dari sisi bahasa kata dasar cinta dalam bahasa arab begitu bernuansa. Bagaimana makna praktis cinta? Beberapa orang memaknai cinta dengan melihat latar belakang munculnya cinta tersebutm konsekuensi, tanda-tanda, hal-hal yang mencuatkan eksistensi cinta, buah atau hasil cinta, serta hukum-hukum yang terkait dengan cinta. Walau demikian, ada juga definisi cinta yang bisa dimaklumi. Beberapa makna cinta itu adalah :
- kecendrungan seluruh hati yang terus menerus(kepada yang dicintainya)
- kesediaan hati menerima segala keinginan orang yang dicintainya
- kecendrungan hati untuk lebih mengutamakan orang yang dicintai dari pada diri dan harta sendiri
- pengembaraan hati karena mencari yang dicintai,sementara lisan senanriasa menyebut-nyebut namanya
- menyibukan diri untuk mengenang yang dicintainya dan menghinakan diri kepadanya.
Yang manakah yang sesuai dengan cinta-cinta yang ada dalam dihatimu?
Cinta memang merupakan olahan rasa dalah qolbu, jiwa, memuat selaksa rasa, suasana, keterikatan, membaur dalam nuansa rasa yang tak terkata, hanya dapat dirasa, namun sulit terungkat dengan kata-kata.
Ibnu qoyyim mengatakan, “tidak ada batasan cinta yang lebih jelas dari pada kata cinta itu sendiri”. Makna cinta tidak bisa dilukiskan hakikatnya dengan jelas, kecuali dengan kata cinta itu sendiri.
DUA CINTA
kau takkan dapat memahami cinta, kecuali mengatahui klasifikasi cinta. Berdasarkan sumber muculnya. Cinta itu ada dua, pertama cinta fithiri jibili atau bawaan naluri, yang sudah Allah ciptakan secara alami pada jiwa manusia. Kedua cinta yang bersifat sababi kasbi, yakni yang munculnya karena diusahakan dan dimunculkan lewat proses yang dilakukan oleh manusia yang terlingkupi cinta tersebut.
Cinta yang bersifat naluri tidak menyababkan engkau tercela. Sebab allah telah menciptakan seperti itu sebagai fitrah pada dirimu. Contohnya adalah cinta seseorang kepada makanan tertentu, anak, istri, sahabat.
Adapun cinta sababi kasbi adalah cinta yang muncul karena adanya kehendak orang yang memiliki cinta tersebut. Akibatnya,Allah akan menghisab orang itu gara-gara cinta itu ia berpaling dari hal-hal yung diridhoi Allah.
Cinta yang bersifat fitrah maupun cinta yang tumbuh dengan diusahakan dalam hidup manusia secara proporsional. Jika kedua wujud cinta itu dimunculkan sesuai takaranya dan mengikuti aturan yang menciptakn cinta itu, pasti yang muncul adalah kemaslahatan bagi masing-masing pecinta, siapa pun dia, dana apa pun yang menjadi objek cintanya.
0 komentar:
Post a Comment